Karbohidrat
A.
Pengertian
Karbohidrat merupakan bahan yang sangat di perlukan
tubuh manusia, hewan, dan tumbuhan di samping lemak dan protein. Senyawa ini
dalam jaringan merupakan cadang makanan atau energy yang di simpan dalam sel.
Sebagian beasr karbohidrat yang ditemukan di dalam terdapat polisakarida dengan
berat molekul tinggi. Beberapa polisakarida berfungsi sebagai penyimpan bagian
monosakarida, sedangkan yang lain sebagai penyusun struktur di dalam dinding
sel dan jaringan pengikat.
Karbohidrat merupakan komponen pangan yang menjadi
sumber energy utama dan sumber serat makanan. Komponen ini di susun oleh tiga
unsur utama, yaitu karbon (C), hydrogen (H) dan oksigen (O). atau dengan kata
lain, karbohidrat merupakan suatu senyawa yang terdiri dari molekul-molekul
karbon (C), hydrogen (H), dan oksigen (O) atau karbon dang hidrat (H2O)
sehingga di namakan karbo-hidrat.
Pada tumbuhan karbohidrat di sintesis dari CO2 dan
H2O melalui proses fotosintesis dalam sel berklorofil dengan sinar matahari. Karbohidrat
yang di hasilkan merupakan cadangan makanan yang di simpan dalam akar, batang,
dan biji sebagai pati(amilum). Karbohidrat dalam sel tubuh di simpan dalam hati dan jaringan otot dalam
bentik glikogen.
B.
Jenis
Karbohidrat
Karbohidrat
dapat di kelompokkan menurut jumlah unit gula, ukuran dari rantai karbon,
lokasi gugus karbonil(-C=O) , serta streokimia. Berdasarkan jumlah unit gula
dalam rantai, karbohidrat di golongkan menjadi 4 golongan utama yaitu :
·
Monosakarida ( terdiri atas 1 unit gula
·
Bisakarida ( terdiri atas 2 unit gula
·
Oligosakarida ( terdiri atas 3-10 unit
gula)
·
Polisakarida ( terdiri atas lebih dari
10 unit gula )
Berdasarkan
lokasi gugus –C=O , monosakarida di golongkan menjadi dua yaitu :
·
Aldosa ( berupa aldehid)
·
Ketosa ( berupa keton)
Berdasarkan
jumlah atom C pada rantai, monosakarida di golongkan menjadi :
·
Triosa ( tersusun atas 3 atom C)
·
Tetrosa ( tersusun atas 4 atom C)
·
Pentosa ( tersusun atas 5 atom C)
·
Heksosa (tersusun atas 6 atom C)
·
Heptosa (tersusun atas 7 atom C)
·
Oktosa ( tersusun atas 8 atom)
C. Metabolisme karbohidrat
Metabolisme merupakan modifikasi senyawa kimia
secara biokimia didalam organisme dan sel, metabolism mencangkup sistensi (
anabolisme) dan penguraian (katabolisme)
molekul organic kompleks. Metabolism biasanya terdiri atas tahapan-tahapan yang
melibatkan enzim, yang dikenal pula sebagai jalur metabolism. Metabolism total
meruakan semua proses biokimia didalam organisme. Metabolism sel mencangkup
semua proses kimia di dalam sel. Tanpa metabolism, makhluk hidup tidak dapat
bertahan hidup.
Karbohidrat setelah di cerna di usus, akan di serap
oleh dinding usus halus dalam bentuk monosakarida. Monosakarida di bawa oleh
aliran darah sebagian besar menuju hati, dan sebagian lainnya di bawah ke sel
jaringan tertentu, dan mengalami proses metabolism lebih lanjut. Di dalam hati,
monosakarida mengalami proses sintesis menghasilkan glikogen, dioksidasi
menjadi CO2 dan H2O, atau dilepaskan untuk dibawa oleh aliran darah kebagian
tubuh yang memerlukan. Hati dapat mengatur kadar glukosa dalam darah atas
bantuan hormone insulin yang dikeluarkan oleh kelenjar pancreas. Kenaikan
proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat menyebabkan glukosa dalam darah
meningkat, sehingga sintesis glikogen dari glukosa oleh hati akan naik. Sebaliknya,
jika banyak kegiatan maka banyak energy untuk kontraksi otot sehingga kadar
glukosa dalam darah menurun.
Dalam hal ini, glikogen akan di urai menjadi glukosa
yang selanjutnya mengalami katabolisme menghasilkan energy ( dalam bentuk
energy kimia, ATP). Factor yang penting dalam kelancaran kerja tubuh adalah
kadar glukosa dalam darah. Kadar glukosa dibawah 70 mg/100 ml disebut
hipoglisemia. Adapun diatas 90 mg/100 ml disebut hiperglisemia. Hipoglisemia
yang serius dapat berakibat kekurangan glukosa dalam otak sehingga menyebabkan
hilangnya kesadaran ( pingsan). Hiperglisemia merangsang terjadinya glukosuria,
yaitu ketidakmampuan ginjal untuk menyerap kembali glukosa yang telah mengalami
filtrasi melalui sel tubuh. Hormone yang mengatur gula dalam darah, yaitu :
·
Hormone insulin, dihasilkan oleh
pancreas, berfungsi menurunkan kadar glukosa dalam darah.
·
Hormone adrenalin, dihasilkan oleh
korteks adrenal, berfungsi menaikkan kadar glukosa dalam darah.
Karbohidrat
siap dikatabolisir menjadi energy jika berbentuk monosakarida. Energy yang
dihasilkan berupa Adenosin trifospat (ATP). Glukosa merupakan karbohidrat
terpenting. Dalam bentuk glukosalah massa karbohidrat makanan diserap kedalam
aliran darah, atau didalam bentuk glukosalah karbohidrat dikonfersi didalam
hati, serta dari glukosalah semua bentuk karbohidrat lain dalam tubuh dapat
dibentuk. Glukosa merupakan bahan bakar metabolic utama bagi jaringan mamalia
(kecuali hewan pemamah biak) dan bahan bakar universal bagi janin. Unsur ini
diubah menjadi karbohidrat lain dengan fungsi sangat spesifik, misalnya
glikogen untuk simpanan, ribose dalam bentuk asam nukleat, galaktosa dalam
laktosa susu, dalam senyawa lipid komplek tertentu dalam bentuk gabungan dengan
protein, yaitu glikoprotein serta proteoglikan. Metabolisme karbohidrat pada
manusia terutama :
·
melalui Embden-Meyerhof Pathway (EMP).
·
Glikogenesis yaitu sintesis glikogen
dari glukosa.
·
Glikogenesisi yaitu pemecahan glikogen
pada hepar hasil akhir adalah glukosa, sedangkan di otot menjadi piruvat dan
asam laktat.
·
Siklus kreb atau sikluis asam
trikarbokisilat atau siklus asam sitra adalah suatu jalan bersama dari
Glikolisis, yaitu oksidasi glukosa atau glikogen menjadi piruvat dan sam laktat
oksidasi karbohidrat, lemak dan protein melalui asetil KoA dan akan di
oksidasikan secara sempurna menjadi CO2 dan H2O
·
Heksosa monofospat Shunt atau siklus
pentose posfat adalah suatu jalan lain dari oksidasi glukosa selain EMP dan
siklus kreb
·
Gluconeogenesis, yaitu pembentukan
glukosa atau glikogen dari zat-zat bukan karbohidrat.
·
Oksidasi asam piruvat menjadi asetil
KoA, yaitu lanjutan dari glikolisis serta
menjadi penghubung antara glikolisis dan siklus kreb.
a.
Lintasan metabolisme dapat di golongkan
menjadi tiga katagori;
·
Lintasan anabolic
(penyatuan/pembentukan)
Ini merupakan lintasan yang digunakan
pada sintesis senyawa membentuk struktur dan mesin tubuh. Salah satu contoh
dari katagori ini adlah sintesis protein.
·
Lintasan katabolic (pemecahan)
Lintasan ini meliputi berbagai proses
oksidasi yang melepaskan energy bebas, bias any a dalam bentuk posfat energy
tinggi atau unsur equivalen pereduksi, seperti rantai respirasi dan fosfolirasi
oksidasi.
·
Lintasan amfibolik (persimpangan)
Lintasan ini memiliki lebih dari satu
fungsi dan terdapat pada persimpangan metabolisme sehingga bekerja sebagai
penghubung antara lintasan anabolic dan lintasan katabolic. Contoh dari
lintasan ini adalah siklus asam sitrat.
Terdapat beberapa jalur metabolisme karbohidrat baik
tergolong sebagai katabolisme maupun anabolisme, yatu glokolisis, oksidasi
piruvat, siklus asam sitrat, glikogenesis, glikogenolisis serta
gluconeogenesis.
D.
Macam-macam
proses metabolism karbohidrat
·
Glikolisis
Glikogen adalah molekul
polisakarida yang tersimpan dalam sel-sel hewan bersama dengan air dan
digunakan sebagai sumber energy. Ketika pecah didalam tubuh, glikogen diubah
menjadi glukosa, sumber energy yang penting bagi hewan. Banyak penelitian telah
dilakukan pada glikogen dan perannya dalam tubuh, sejak itu glikogen diakui
sebagai bagian penting dari system penyimpanan energy tubuh.
Glikolisi adalah sebuah
rangkaian reaksi biokimia dimana glukosa dioksidasi menjadi asam piruvat.
Glikolisis adalah salah satu proses metabolism yang paling universal yang
paling kita kenal, dan terjadi (dengan berbagai variasi) dibanyak jenis sel
dalam hampir seluruh bentuk organisme. Proses glikolisis sendiri menghasilkan
lebih sedikit permolekul glukosa dibandingkan dengan oksidasi oaerobik yang
sempurna. Energy yang dihasilkan disimpan dalam senyawa organic berupa adenosine triphosphate atau yang lebih
umum dikenal dengan istilah ATP dan NADH
·
Terjadi dalam semua sel tubuh manusia
·
Degradasi an-aerob glukosa menjadi
laktat
Glikolisis
berlangsung didalam sitosol semua sel. Lintasan katabolisme ini adalah proses
pemecahan glukosa menjadi :
·
asam piruvat, pada suasana aerob
(tersedia oksigen)
·
asam laktat, pada suasana an-aerob
(tidak tersedia oksigen)
Glikolisis merupakan jalur utama
metabolism glukosa agar terbentuk asam peruvat, dan selanjutnya asetil KoA
untuk dioksidasi dalam siklus asam sriktat (siklus krebs). Selain itu,
glikolisi juga menjadi lintasan utama metaboliseme fruktosa dan galaktosa.
Keseluruhan persamaan rekasi untuk
glikolisis yang menghasilkan laktat adalah :
Glukosa
+ 2ADP + 2Pi 2i
(+)-Laktat + 2ATP + 2H2O
Secara rinci, tahap-tahap dalam lintasan
glikolisi adalah sebagai berikut,
§ Disebut
juga EMBDEN MEYER HOFF PATHWAY
§ Terjadi
di dalam sitosol
§
Glikolisis
: oksidasi glukosa
energi ( ATP )
Aerob Anaerob
(
asam piruvat ) ( asam laktat )
§ Pada
keadaan aerob :

1.
glukosa masuk lintasan glikolisis melalui fosforilasi menjadi glukosa-6 fosfat
dengan dikatalisir oleh enzim heksokinase atau glukokinase pada sel parenkim
hati dan sel pulau Langerhans pancreas. Proses ini memerlukan ATP sebagai donor
fosfat. ATP bereaksi sebagai kompleks
Mg-ATP. Terminsl fosfat berenergi tinggi pada ATP yang digunakan,
sehingga hasilnya adalah ADP. (-IP)
Reaksi disertai
kehilangan energy bebas dalam jumlah besar berupa kalor, sehingga dalam kondisi
fisiologis dianggap irrivensibel. Heksokinase dihambat secara alosterik oleh
produk reaksi glukosa 6-fosfat.
2.
glukosa 6-fosfat diubag menjadi fruktosa 6-fosfat dengan bantuan enzim fosfoheksosa
isomerasi dalam suatu reaksi isomerasi aldosa-ketosa. Enzim ini hanya bekerja
pada anomer µ-glukosa 6-fosfat.
3.
fruktosa 6-fosfat diubah menjadi fruktosa 1,6-bifosfat dengan bantuan enzim
fosfofruktokinase. Fosfofruktokinase merupakan enzim yang bersifat alosterik.
Sekaligus bisa diinduksi, sehingga berperan penting dalam laju glikolisis.
Dalam kondisi fisiologolis tahap ini bisa dianggap irreversible. Reaksi ini
memerlukan ATP sebagai donor fosfat, sehingga hasilnya adalah ADP.(-IP)
4.
fruktosa 1,6-bifosfat dipecah menjadi 2 senyawa triosa fosfat yaitu
gliserahdehid 3-fosfat dan dihidroksi aseton fosfat. Reaksi ini dikatalisir
oleh enzimaldolase (fruktosa 1,6-fosfar aldolase).
5.
Gliseraldehid 3-fosfat dapat diubah menjadi dihidroksi aseton fosfat dan
sebaliknya (reaksi interkonversi). Reaksi bolak balik ini mendapatkan
katalisator enzim fosfotriosa isomerase.
6.
Glikolisis berlangsung melalui oksidasi gliseral dehid 3-fosfat menjadi
1,3-bifosfogliserat, dan karena aktivitas enzim fosfotriosa isomerase, senyawa
dihidroksi aseton fosfat juga dioksidasi menjadi 1,3-bifosfogliserat melewati
gliseraldehid 3-fosfat.
Enzim yang
bertanggungjawab terhadap oksidasi diatas adalah gliseraldehid 3-fosfat
dehigrigenase, suatu enzim yang bergantung kepada NADH.
Atom-atom hydrogen yang
dikeluarkan dari proses oksidasi ini dipindahkan kepada NAD+ yang
terikat pada enzim. Pada rantai respirasi mitokondria akan dihasilkan 3-fosfat
berenergi tinggi. (+3P)
7.
energy yang dihasilkan dalam proses oksidasi disimpan melalui pembentukan
ikatan sulfur berenergi tinggi, setelah fosforolisis, sebuah gugus fosfat
berenergi tinggi dalam posisi satu senyawa 1,3 bofosfogliserat. Fosfat
berenergi tinggi ditangkap menjadi ATP dalam reaksi lebih lanjut dengan ADP,
yang dikatalisir oleh enzim fosfogliserat kinase. Senyawa sisa yang dihasilkan
adalah 3-fosfogliserat.
8.
3-fosfogliserat dirubah menjadi 2-fosfogliserat dengan dikatalisis oleh enzim
fosfogliserat mutase. Senyawa 2,3-bifosfogliserat (difosfogliserat, DPG)
merupakan intermediate dalam reaksi ini.
9.
2-fosfogliserat diubah menjadi fosfoenol piruvat (PEP) dengan bantuan enzim
enolase. Reaksi melibatkan dehidrasi serta pendistribusian kembali energy
didalam molekul, menaikkan valensi fosfat dari posisi 2 ke status berenergi
tinggi. Enolase dihambat oleh fluoride, suatu unsur yang dapat digunakan jika
glikolisis didalam darah perlu dicegah sebelum kadar glukosa darah diperiksa.
Enzim ini bergabung pada keberadaan Mg2+ atau Mn2+.
10.
fosfat berenergi tinggi PEP dipindahkan pada ADP oleh enzim piruvat kinase
menghasilkan ATP. Enol piruvat terbentuk dalam reaksi ini mengalami konversi
spontan menjadi ketopiruvat. Reaksi ini disertai kehilangan energy bebas dalam
jumlah besar sebagai panas dan secara fisiologis adalah irreversible.
11.
jika keadaan bersifat anaerob (tak tersedia oksigen), reoksidasi NADH melalui
pemindahan sejumlah unsur ekuivalen pereduksi akan dicegah. Piruvat akan
direduksi oleh NADH menjadi laktat. Reaksi ini dikatalisir oleh enzim laktat
dehydrogenase.
Piruvat
+ NADH + H+ L (+) – Laktat + NAD+
Dalam keadaan aerob,
piruvat diambil oleh mitokondria, dan setelah konversi menjadi asetil KoA, akan
dioksidasi menjadi CO2 melalui siklus asam sitrat atau siklus krebs.
Ekuivalen pereduksi dari reaksi NADH+ H+ yang terbentuk dalam
glikolisis akan diambil oleh mitokondria untuk oksidasi melalui salah satu dari
reaksi ulak-alik (shuttle).
2.
Oksidasi Piruvat
Dalam jalur ini, piruvat dioksidasi
( dekarbosilasi oksidasi ) menjadi asetil KoA, yang terjadi didalam mitokondria
sel. Reaksi ini dikatalisir oleh berbagai enzim yang berbeda terjadi didalam
mitokondria sel dikatalisir oleh berbagai enzim yang berbeda yang bekerja
secara berurutan didalam suatu komplek multi enzim. Jalur ini merupakan
penghubung antara glikolisis dengan siklus krebs. Jalur ini juga merupakan
konvensi glukosa menjadi asam lemak dan lemak dan sebaliknya dari senyawa non
karbohidrat menjadi karbohidrat.
3.
Siklus Krebs
Siklus ini disebut sebagai siklus
krebs dan siklus asam trikarbiksilat berlangsung didalam mitokondria. Siklus
asam sitrat merupakan jalur bersama oksidasi karbohidrat, lipid dan protein.
Fungsi utama siklus asam sitrat adalah sebagai lintasan akhir bersama untuk
oksidasi karbohidrat, lipid dan protein. Hal ini terjadi karena glukosa, asam
lemak dan banyak asam amino dimetabolisir menjadi asetil KoA atau intermediate
yang ada dalam siklus tersebut.
4.
Glikogenesis
Tahap pertama metabolism karbohidrat
adalah pemecahan glukosa (glikolisis) menjadi piruvat. Selanjutnya piruvat
dioksidasi menjadi asetil KoA. Proses ini tetjadi jika kita membutuhkan energy
untuk aktivitas, misalnya berfikir, mencerna makanan, bekerja dan sebagainya.
Jika kita memiliki glukosa melampaui kebutuhan energy, maka kelebihan glukosa
yang ada akan disimpan dalam bentuk glikogen dinamakan glikogemesis. Glikogen
merupakan bentuk simpanan karbohidrat yang utama didalam tubuh dan analok
dengan amilum pada tumbuhan. Seperti amilum, glikogen merupakan polimer
µ-D-glukosa yang bercabang.
5.
Glikogenesis
Jika glukosa dari diet tidak dapat
mencukupi kebutuhan, maka glikogen harus dipecah untuk mendapatkan glukosa
sebagai sumber energy. Proses ini dinamakan glikogeonolisis, glikogeonolisis kebalikan
dari glikogenesis, tetapi sebenarnya tidak demikian. Residuglukosil terminal
pada rantai paling luar molekul glikogen dibuang secara berurutan sampai kurang
lebih ada 4 buah residu glukosa yang bersifat pada tiap visi cabang 1á6.
Glikogen
6.
Glukoneogenesis
Terjadi jika sumber energy dari
karbohidrat tidak tersedia lagi. Maka tubuh adalah pengguna lemak sebagai
sumber energy. Jika lemak juga tak tersedia, barulah memecah protein untuk
energy yang sesungguhnya protei berperan pokok sebagai pembangun tubuh. Jadi
bisa disimpulkan bahwa glukoneogenesisi adalah proses pembentikan glukosa dari
senyawa-senyawa non karbon, bisa dari lipid maupun protein.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar